Sabtu, 23 Juni 2012

WE CAN DO IT

"Waktu tak akan pernah berulang, pergunakan waktumu sebaik mungkin."

KIAT BELAJAR DI SEKOLAH

1. Masuk kelas tepat waktu
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan bahan yang sudah dikuasai
4. Mencatat hal-hal yang dianggap penting
5. Aktif dan kreatif dalam kerja kelompok
6. Bertanya mengenai hal yang belum jelas
7. Pergunakan waktu istirahat dengan sebaik-baikya
8. Membentuk kelompok belajar
9. Memanfaatkan perpustakaan sekolah

EVERYTHING IS BEAUTIFUL ..anugerah eko pratomo.. MY BEAUTIFUL JOURNEY ..wonogiri-ponorogo,, WITH RAIN

TERCIPTA   UNTUKKU
by ungu

B A G#m F#m B
E D#m
Menatap indah nya
C#m
Senyuma n di wajahmu
F#m E/G# F#m B
Membuatk u terdia m dan te rpaku
E D#m
Mengerti akan had irnya
C#m
Cinta terindah
F#m E/G# F#m B
Saat kau peluk m esra t ubuhk u
Bridge :
F#m B
Banyak kat a
E D#m C#m
Yang tak mampu k u un gkapkan
B
Kepada d irimu
Reff :
E
Aku ingin eng kau slalu
D#m C#m
Hadir dan teman i aku
B A G#m
Diseti ap langk ah yang meyaki niku
F#m
Kau tercipta untuk ku
B E
Sep anjang hidup ku
Interlude : A E A B
E
Aku ingin eng kau slalu
D#m C#m
Hadir dan teman i aku
B A G#m
Diseti ap langk ah yang meyaki niku
F#m
Kau tercipta untukku
B E
Sep anjang hidupk u
Reff 2 :
E
Meski waktu a kan mampu
D#m C#m
Mema nggil sel uruh ragaku
B A G#m
Ku ingin kau tah u ku slalu mi likmu
F#m
Yang mencinta imu
B E
Se panjang hidupk u (Fade Out)
E
Aku ingin eng kau slalu
D#m C#m
Hadir dan temani ak u
B A G#m
Diseti ap langk ah yang meyaki niku
F#m B
Kau tercipta untu kku…owoo …woo (Fade Out)
E
Meski waktu a kan mampu
D#m C#m
Mema nggil seluru h ragaku
B A G#m
Ku ing in kau t ahu ku slalu mi likmu
F#m
Yang mencinta imu

anugerah eko pratom

Senin, 11 Juni 2012

Penguasa Orde Baru adalah Orang Wonogiri


Berkat Andong, Bertemu dengan Siti Hartinah

Mantan penguasa Orde Baru, Soeharto, memang dilahirkan 8 Juni 1921 di Kemusu, Yogyakarta. Namun, semenjak orangtuanya bercerai Soeharto dititipkan di rumah pamannya di Wuryantoro, Wonogiri.
Ia mengenyam di Sekolah Rakyat (SR) yang dulu menjadi tempat Soeharto kecil menimba ilmu kini telah berubah menjadi SDN 1 Wuryantoro dengan bangunan baru. Tak ada lagi sisa bangunan tua atau setidaknya menandakan bahwa dulu mantan penguasa 32 tahun itu pernah sekolah di tempat tersebut. Hanya satu bangku dan kursi sekolah yang kini menjadi saksi, kini disimpan di Museum Wayang Wuryantoro.
Di belakang museum, ada satu sumur dan satu kolah (bak tampungan air-red) dari batu direkat dengan pasir merah dan gamping khas bangunan zaman dulu. “Kolah ini yang membuat juga Pak Harto saat usia remaja. Dia tinggal di sini sejak usia tujuh tahun hingga lulus SMP,” kata Katimin (49), penjaga museum, Jumat (8/6).
Museum itu dulunya adalah rumah paman Soeharto, Raden Ngabei Prawirowihardjo, seorang Pak Bei Tani (mantri pertanian-red). Istrinya, adalah adik kandung dari ibu Soeharto, Sukirah. Sejak ayah Soeharto, Panjang alias Kertosudiro bercerai dengan Sukirah, Soeharto kecil diangkat anak oleh pamannya. “Bapak dari Pak Harto menikah tiga kali. Pak Harto hasil dari perkawinan pernikahan kedua. Bisa dikatakan sejak usia tujuh tahun hingga akhirnya masuk tentara (PETA-red), dia tinggal di Wuryantoro,” lanjut dia.
Di Wuryantoro, Soeharto yang kelahiran Yogyakarta itu bertemu dengan Siti Hartinah (Bu Tien-red). Hartinah adalah anak dari Wedana Wuryantoro saat itu. Sebagai anak ningrat, Hartinah sering naik andong milik ayahnya. Saat itu, Soeharto sering naik di belakang andong dan berbincang dengan Hartinah. Perkenalan sejak kecil itu akhirnya berujung pada pernikahan antar keduanya setelah Soeharto menjadi tentara.
Saat usia SMP dan sekolah di Wonogiri Kota, Soeharto juga masih sering bertemu Hartinah. Kebetulan, Hartinah juga sempat ikut dengan saudaranya di wilayah Pokoh. Sengaja ingin bertemu, Soeharto kerap menunggu Hartinah di masjid yang kini menjadi Masjid Agung At Taqwa di sebelah barat alun-alun kabupaten.

Berita diambil dari harian Joglosemar, Sabtu 9 Juni 2012