Anak-anak berasal dari
masyarakat, mendapatkan pendidikan baik informal, formal, maupun non formal
dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan
bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala
karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan
pendidikan. Sekolah harus bekerja sama dengan masyarakat, dan program sekolah
harus disusun dan diarahkan oleh masyarakat yang menunjang sekolah tersebut.
Pendidikan merupakan
suatu proses sosial, karena berfungsi memasyarakatkan anak didik melalui proses
sosialisasi di dalam masyarakat tertentu. Sekolah, sebagai salah satu institusi
pendidikan, berperan juga sebagai institusi sosial, karena melalui lembaga
tersebut anak dipersiapkan untuk mampu terjun dan aktif dalam kehidupan
masyarakatnya kelak. Sekolah adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan
untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, wajar
jika dalam penyusunan dan pelaksanaannya kurikulum sekolah banyak dipengaruhi
oleh berbagai kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam
masyarakat. Program pendidikan disusun dan dipengaruhi oleh nilai, masalah,
kebutuhan, dan tantangan dalam masyarakat sekitarnya. Pengaruh tersebut
berdampak pada komponen-komponen kurikulum seperti tujuan pendidikan, siswa,
isi kurikulum, maupun situasi sekolah tempat kurikulum dilaksanakan.
Sumber:
Prof. Dr. H. Oemar
Hamalik. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan
Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar